daun

Minggu, 03 Mei 2015

TRADISI KANURI TROEN U BLANG (TRADISI SYUKURAN TURUN KE SAWAH)

NAMA             : SUHAIMI
NIM               : 140501048
JURUSAN        : SKI (SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM)
KAMPUS         : UIN AR-RANIRY, BANDA ACEH




TRADISI KANURI TROEN U BLANG (TRADISI SYUKURAN  
TURUN KE SAWAH) 





Mayoritas mata pencaharian  masyarakat yang ada di daerah yang paling barat indonesia yaitu  ACEH adalah di sektor pertanian, yang meliputi pertanian perkebunan, perikanan, perternakan dan kehutanan. Namun dari dari sekian banyak sektor pertanian yang perkembang di aceh adalah yang sangat menonjol disini ialah pertanian padi. karena tidak bisa di pungkiri lagi, beras adalah kebutuhan pokok yang di penuhi setiap harinya oleh warga atau masyarakat yang ada di nusantara ini.

Mengingat begitu banyak harapan yang bertumpu pada sektor pertanian padi, maka besar pula apresiasi masyarakat terhadap keberadaannya. Pertanian bukan jenis mata pencaharian baru di nusantara ini, sektor ini telah digeluti sejak zaman indatu atau nenek moyang  seluruh belahan bumi. Karena bidang ini berhubungan dengan kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. Untuk  itu sebagai wujud terima kasih, penghormatan, atau penghargaan kepada alam yang telah memenuhi sebagian besar kebutuhan kita sehari-hari. Maka dalam pelaksanaanya di buatlah serangkaian upacara atau syukuran oleh masyarakat aceh kepada Allah swt yang telah banyak memberi rezeki kepada para petani dalam mengelola areal lahan pertanian. Dan tradisi syukuran ini pun menjadi upacara tahunan yang di lakukan oleh masyarakat aceh secara turun-temurun.





syukuran yang dilakukan masyarakat tersebut ada yang berkaitan dengan kepercayaan, agama, daur hidup dan ada pula yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Kanuri troen u blang tersebut sudah menjadi adat tradisi tahunan yang dilakukan oleh para kaum petani khususnya para petani yang mempunyai areal persawahan padi, untuk memberkati areal persawahannya agar hasil panennya tersebut mendapat hasil yang memuaskan dan terhindar dari hama penyakit tanaman. Biasanya tempat atau lokasi pelaksanaan syukuran tersebut dilaksanakan di lahan yang kosong  yang banyak di tanami pepohonan yang rindang yang kemudian dapat dijadikan tempat berteduh dan beristirahat bagi petani sehabis lelah menggarap lahannya tersebut.

Namun tidak fungsi itu saja, lahan itu juga bisa di manfaatkan sebagai tempat pengumpulan padi yang habis di panen, kalau orang aceh bilang ( phui pade ) sebelum di rontokan padinya dengan mesin, atau bisa juga tempat para ibu-ibu petani membantu mengangin-anginkan atau membersihkan padi dari ampas-ampas padi.

Untuk menggelar syukuran tersebut, ibu-ibu petani membawa nasi yang sudah di bungkus daun pisang atau orang aceh bilang ( bu kulah ) dan sedikit lauk pauk dari rumah ke tempat syukuran tersebut untuk di makan bersama-bersama dengan para undangan yang hadir seperti : PAK RT, CAMAT, dan juga BUPATI daerah tersebut  sehabis berdoa nantinya. 

Sekian dan Terima Kasih......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar