NAMA :
SUHAIMI
NIM :
140501048
JURUSAN :
SKI (SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM)
KAMPUS :
UIN AR-RANIRY, BANDA ACEH
TRADISI KANURI TROEN U BLANG (TRADISI
SYUKURAN
TURUN KE SAWAH)
Mayoritas
mata pencaharian masyarakat yang ada di
daerah yang paling barat indonesia yaitu ACEH adalah di sektor pertanian, yang
meliputi pertanian perkebunan, perikanan, perternakan dan kehutanan. Namun dari
dari sekian banyak sektor pertanian yang perkembang di aceh adalah yang sangat
menonjol disini ialah pertanian padi. karena tidak bisa di pungkiri lagi, beras
adalah kebutuhan pokok yang di penuhi setiap harinya oleh warga atau masyarakat
yang ada di nusantara ini.
Mengingat
begitu banyak harapan yang bertumpu pada sektor pertanian padi, maka besar pula
apresiasi masyarakat terhadap keberadaannya. Pertanian bukan jenis mata
pencaharian baru di nusantara ini, sektor ini telah digeluti sejak zaman indatu
atau nenek moyang seluruh belahan bumi.
Karena bidang ini berhubungan dengan kelangsungan hidup umat manusia di muka
bumi ini. Untuk itu sebagai wujud terima
kasih, penghormatan, atau penghargaan kepada alam yang telah memenuhi sebagian
besar kebutuhan kita sehari-hari. Maka dalam pelaksanaanya di buatlah
serangkaian upacara atau syukuran oleh masyarakat aceh kepada Allah swt yang
telah banyak memberi rezeki kepada para petani dalam mengelola areal lahan
pertanian. Dan tradisi syukuran ini pun menjadi upacara tahunan yang di lakukan
oleh masyarakat aceh secara turun-temurun.
syukuran
yang dilakukan masyarakat tersebut ada yang berkaitan dengan
kepercayaan, agama, daur hidup dan ada pula yang berkaitan dengan sosial
masyarakat. Kanuri troen u blang
tersebut sudah menjadi adat tradisi tahunan yang dilakukan oleh para kaum
petani khususnya para petani yang mempunyai areal persawahan padi, untuk
memberkati areal persawahannya agar hasil panennya tersebut mendapat hasil yang
memuaskan dan terhindar dari hama penyakit tanaman. Biasanya tempat atau lokasi
pelaksanaan syukuran tersebut dilaksanakan di lahan yang kosong yang banyak di tanami pepohonan yang rindang
yang kemudian dapat dijadikan tempat berteduh dan beristirahat bagi petani
sehabis lelah menggarap lahannya tersebut.
Namun tidak
fungsi itu saja, lahan itu juga bisa di manfaatkan sebagai tempat pengumpulan
padi yang habis di panen, kalau orang aceh bilang ( phui pade ) sebelum di rontokan padinya dengan mesin, atau bisa
juga tempat para ibu-ibu petani membantu mengangin-anginkan atau membersihkan
padi dari ampas-ampas padi.
Untuk
menggelar syukuran tersebut, ibu-ibu petani membawa nasi yang sudah di bungkus
daun pisang atau orang aceh bilang ( bu
kulah ) dan sedikit lauk pauk dari rumah ke tempat syukuran tersebut untuk
di makan bersama-bersama dengan para undangan yang hadir seperti : PAK RT,
CAMAT, dan juga BUPATI daerah tersebut sehabis berdoa nantinya.
Sekian dan Terima Kasih......
Sekian dan Terima Kasih......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar