daun

Kamis, 07 Mei 2015

ANATOMI RENCONG ACEH





ANATOMI RENCONG ATJEH


Rencong pada umumnya di buat oleh pandai besi melalui suatu Rencong merupakan senjata tradisional yang sangat populer di kalangan  masyarakat Aceh. Bahan pembuatannya : terdiri dari besi, kuningan untuk mata pisaunya, tanduk, kayu, gading gajah, dan emas untuk gagang atau hulu rencong. Kayu pilihan dari bak panah dan bak asam me (dari pohon nangka dan pohon asam) untuk sarung rencong. Untuk sarung ini ada juga dari tanduk kerbau, sapi serta juga dari gading gajah proses penempaan terhadap besi terlebih dahulu. Jadi sama dengan proses pembuatan pisau. Tentu saja pada mulanya alat-alat pemotong yang praktis untuk rumah tangga yaitu yang di sebut sikin (pisau) yang pada umumnya berbentuk kasar kemudian seara perlahan-lahan mencapai kesempurnaan. Jadi, pada mulanya rencong berasal dari pisau yang digunakan secara praktis kemudian dikembangkan untuk penggunaannya yang bersifat magis religius setelah di bentuk sedemikian rupa sehinnga menjadi senjata pamungkas orang aceh dalam melawan musuh kaphe sebutan orang aceh untuk kafir.



Rencong di buat oleh pande beuso (pandai besi) yang ahli dibidangnya. Selain mempunyai keahlian menciptakan bentuk yang indah, pande beuso ini  juga harus dapat menciptakan bentuk yang dapat membahayakan musuh kalau digunakan untuk menikam/menyerang. Dalam pembuatan rencong terkandung pula ajaran islam sebagai agama yang di anut oleh masyarakat aceh islam yang mana agama ini amat berpengaruh dalam kehidupan sosial budaya aceh sendirinya.
Kalau kita lihat secara fisik rencong nampak bahwa rencong terdiri dari beberapa bagian. Bermula dari gagang rencong yang melekuk dan keemudian menebal pada bagian sekinya merupakan aksra huruf/Ba (ب) . Bujuran gagangnya itu sebagai tempat genggaman juga merupakan atau menyerupai aksara/huruf Arab lainnya yaitu Sin (س). Selanjutnya bentuk lancip yang menurun kebawah pada pangkal besi dekat gagangnya juga dibentuk menyerupai aksara huruf/Nun (ن). Demikian pula dengan lajur-lajur besi mulai dari pangkal gagang hingga dekat ujungnya dibuat sedemikian rupa sehingga merupakan aksara huruf/Lam (ل). Ujung-ujung yang runcing dari sebuah rencong dengan datar pada bagian atasnya dan dengan sedikit melekuk ke atas pada bagian bawahnya juga merupakan huruf/aksara Ha (ح). Dengan demikian, secara keseluruhan rangkaian dari aksara/huruf Ba, Min, Lam, dan Ha tersebut mewujudkan sebuah kata arab atau ayat dari kitab suci orang islam yaitu AL-QURAN, BISMILLAH ( بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ ) , dalam bentuk senjata tajam sebagai alat untuk melawan musuh agama kaphe atau orang-orang anti islam.



SUMBER :
Ø  Rudi Sufi dan Kawan-Kawan. senjata tradisional provinsi aceh. (Banda Aceh : Bagian Proyek IDKD,  Dirjen Kebudayaan, departemen P dan K) 1989
Ø  T. Syamsyuddin dan M.nur Abbas. Reuncong. (Banda Aceh : Proyek Pengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh) 1981

Tidak ada komentar:

Posting Komentar