ANATOMI
RENCONG ATJEH
Rencong
pada umumnya di buat oleh pandai besi melalui suatu Rencong merupakan senjata tradisional yang sangat populer di
kalangan masyarakat Aceh. Bahan pembuatannya : terdiri dari besi, kuningan untuk mata
pisaunya, tanduk, kayu, gading gajah, dan emas untuk gagang atau hulu rencong.
Kayu pilihan dari bak panah dan bak
asam me (dari pohon nangka dan pohon asam) untuk sarung rencong. Untuk
sarung ini ada juga dari tanduk kerbau, sapi serta juga dari gading gajah proses
penempaan terhadap besi terlebih dahulu. Jadi sama dengan proses pembuatan
pisau. Tentu saja pada mulanya alat-alat pemotong yang praktis untuk rumah
tangga yaitu yang di sebut sikin (pisau) yang pada umumnya berbentuk kasar kemudian seara
perlahan-lahan mencapai kesempurnaan. Jadi, pada mulanya rencong berasal dari
pisau yang digunakan secara praktis kemudian dikembangkan untuk penggunaannya
yang bersifat magis religius setelah di bentuk sedemikian rupa sehinnga menjadi
senjata pamungkas orang aceh dalam melawan musuh kaphe sebutan orang aceh
untuk kafir.
Rencong di buat oleh pande beuso (pandai besi) yang ahli dibidangnya. Selain mempunyai keahlian menciptakan bentuk yang indah, pande beuso ini juga harus dapat menciptakan bentuk yang dapat membahayakan musuh kalau digunakan untuk menikam/menyerang. Dalam pembuatan rencong terkandung pula ajaran islam sebagai agama yang di anut oleh masyarakat aceh islam yang mana agama ini amat berpengaruh dalam kehidupan sosial budaya aceh sendirinya.
Kalau
kita lihat secara fisik rencong nampak bahwa rencong terdiri dari beberapa
bagian. Bermula dari gagang rencong yang melekuk dan keemudian menebal pada
bagian sekinya merupakan aksra huruf/Ba (ب) . Bujuran gagangnya
itu sebagai tempat genggaman juga merupakan atau menyerupai aksara/huruf Arab
lainnya yaitu Sin (س).
Selanjutnya bentuk lancip yang menurun kebawah pada pangkal besi dekat
gagangnya juga dibentuk menyerupai aksara huruf/Nun (ن).
Demikian pula dengan lajur-lajur besi mulai dari pangkal gagang hingga dekat
ujungnya dibuat sedemikian rupa sehingga merupakan aksara huruf/Lam (ل).
Ujung-ujung yang runcing dari sebuah rencong dengan datar pada bagian atasnya
dan dengan sedikit melekuk ke atas pada bagian bawahnya juga merupakan
huruf/aksara Ha (ح).
Dengan demikian, secara keseluruhan rangkaian dari aksara/huruf Ba, Min, Lam,
dan Ha tersebut mewujudkan sebuah kata arab atau ayat dari kitab suci orang
islam yaitu AL-QURAN, BISMILLAH ( بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ ) , dalam bentuk senjata
tajam sebagai alat untuk melawan musuh agama kaphe atau orang-orang
anti islam.
SUMBER :
Ø Rudi Sufi dan Kawan-Kawan. senjata tradisional provinsi aceh.
(Banda Aceh : Bagian Proyek IDKD, Dirjen
Kebudayaan, departemen P dan K) 1989
Ø T.
Syamsyuddin dan M.nur Abbas. Reuncong.
(Banda Aceh : Proyek Pengembangan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh) 1981
Tidak ada komentar:
Posting Komentar