daun

Rabu, 02 Maret 2016

ASAL-USUL NAMA DAERAH “BLANGPIDIE”


Blangpidie yang sekarang menjadi salah satu kota, yang terletak di kabupaten Abdya. Dulunya banyak ditempati oleh orang-orang yang berasal dari suku batak dan gayo, kemudian datang orang dari Aceh besar, Pidie dan Minangkabau. Rombongan yang datang dari Lhong dipimpin oleh seorang Teungku terkenal dengan nama Teungku Dilung  dan rombongan dari Pidie dipimpin oleh T.Bin Agam. Mereka membuat Sawah (Blang) sejak itu daerah tersebut dianamakan Blangpidie. Sebagai wilayah dengan banyak pemukiman para pendatang, sering timbul perselisihan lokal yang masih dapat diatasi oleh Sultan Ibrahim Mansur Syah yang memerintah (1836 – 1870).

T.Ben Agam digantikan oleh putranya T.Bin Abas dan selajutnya T. Bin Abas diganti pula oleh putranya T. Bin Mahmud yang bergelar T. Bin Mahmud Setia Raja yang mengobarkan perang melawan Belanda sampai 1908. Pada tahun 1900 Belanda memasuki kota blangpidie dan membangun tangsi disitu. Orang-orang cina juga mulai berdatangan. Sejak itu kota Blangpidie bertambah maju dan menjadi pusat perdagangan untuk wilayah sekitarnya. Barang-barang yang dijual oleh orang cina sangat diperlukan oleh Tentara Belanda dan rakyat. Negeri ini bertambah maju lagi setelah dibuat jalan dari Kutaraja ke Tapaktuan. Setiap pedagang yang melintasi jalur tersebut mau tidak mau harus singgah di Balngpidie. Karena perkembangannya begitu maju sehingga sekarang Blangpidie menjadi ibu kota kabupaten Aceh Barat Daya atau sering disebut dengan singkatan Abdya, yang telah terjadi pemekaran atau lepas dari Kabupaten Aceh Selatan.   



Referensi:
H.M. Thamrin Z, Edy Mulyana, Pantai Barat Aceh di Panggung Sejarah, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. hal 37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar